Palu - Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi, Muhamad Basir membuka sekaligus menjadi narasumber lokakarya konsultasi multipihak tentang program penguatan manajemen kesiapsiagaan puskesmas melalui penguatan jaringan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat bersama Arbeiter Samariter Bund Indonesia & Philipines (ASB), di Kota Palu, Rabu (29/7).
Program Manager ASB Agnes Patongloan, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun ketangguhan masyarakat melalui peningkatan kapasitas kesiapsiagaan puskesmas dan penguatan jejaringnya dengan mekanisme pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat yaitu dengan meningkatkan kapasitas tiga puskesmas yang menjadi wilayah kerja ASB di Kabupaten Sigi dan Donggala, meningkatkan jejaring desa dan puskesmas dalam membentuk kerangka dan menguatkan mekanisme dukungan untuk penguatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat termasuk krisis kesehatan serta meningkatkan insfrastruktur pendukung keselamatan, aksebilitas dan kesiapsiagaan puskesmas dalam melayani masyarakat Desa sekitar.
Adapun yang menjadi wilayah kerja ASB di Kabupaten Sigi yaitu, Desa Kaleke, Pewunu dan Desa Luku Kecamatan Dolo Barat dan Desa Baluase, Ramba dan Walatana Kecamatan Dolo Selatan.
Diharapkan Agnes, nantinya puskesmas dapat memiliki sistem dan mekanisme manajemen krisis yang inklusif, desa yang memiliki perencanaan dan kapasitas respons yang inklusif dan berspektif pengurangan risiko bencana serta terhubungnya perencanaan kesiapsiagaan Desa dengan manajemen krisis kebencanaan puskesmas.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Muhamad Basir menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ASB yang telah konsisten dalam menyelenggarakan kegiatan kesiapsiagaan kebencanaan di Kabupaten Sigi. Dirinya berharap dari kegiatan ini nantinya ASB dapat menyusun perencanaan program yang akan dijalankan secara maksimal melalui pembahasan bersama pihak-pihak terkait yang hadir secara langsung pada kegiatan lokakarya ini.
Kemudian kepada para camat dan pemerintah desa, Nasir berharap hasil lokakarya ini dapat dijadikan sebagai pedoman bersama dalam manajemen kesiapsiagaan kebencanaan di daerahnya.
Selain itu, Basir juga berharap setelah program yang dijalankan oleh ASB ini berakhir, Pemerintah Kabupaten Sigi dapat mengambil program yang telah dijalankan sebagai bahan dalam penyusunan kegiatan kebencanaan di daerah setempat.