Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar mendukung pelaksanaan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali yang digelar di Ruang Mahottama, Gedung Graha Sewakadharma, Minggu (4/8).
Muslub yang berlangsung 4-5 Agustus ini mengangkat tema "Melalui Musprovlub WHDI Provinsi Bali Kita Kuatkan Peran Perempuan Hindu Untuk Kesetaraan Gender Indonesia Maju".
Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Turut hadir, Penjabat Gubernur (Pj) Provinsi Bali Sang Made Mahendra Jaya, Ketua WHDI Kota Denpasar Agung Antari Jaya Negara, serta Ketua GOW Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, beserta perwakilan anggota WHDI se-Provinsi Bali.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Bintang menekankan pentingnya Keseteraan gender yang diamanatkan konstitusi, yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah kita semua.
"Jika kita melihat realita kesetaraan gender di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang sangat panjang. Ditambah budaya patriarki yang masih cukup melekat," ujar Menteri Bintang.
Lebih lanjut disampaikannya, data dan indeks, baik itu Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan Gender ataupun tingkat partisipasi angkatan kerja, antara laki-laki dan perempuan masih memiliki kesenjangan yang cukup tinggi. Tahun ini saja perbandingan 54:84, artinya dibutuhkan kerja kolaborasi dan sinergitas antar stakeholder termasuk organisasi WHDI dalam mewujudkan kesetaraan gender.
Sementara, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mendukung Musprovlub WHDI Provinsi Bali, melihat Kota Denpasar dengan satu-satunya kota di Pulau Dewata dengan jumlah penduduk yang sangat padat, tentu isu kesetaraan gender masih cukup menjadi perhatian Pemkot setempat
"Kota Denpasar dengan penduduk yang cukup padat, tentu isu kesetaraan gender masih perlu diperjuangkan, artinya masih banyak fenomena di masyarakat di mana kaum perempuan termarginalkan dan diperlakukan tidak setara. WHDI sebagai wadah diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan wanita hindu sekaligus menjaga kebudayaan adat serta tradisi agama Hindu di Bali khususnya di Kota Denpasar," ujarnya.
Sementara, Ketua Umum WHDI Pusat Wikanti Yogi mengatakan, Musprovlub ini berlangsung selama dua hari pada 4-5 Agustus. Kegiatan ini membahas mengenai isu-isu penting kesetaraan gender dalam wanita Hindu, serta akan membahas mengenai Struktur Kepengurusan WHDI Provinsi Bali, sekaligus penyampaian laporan pertanggung jawaban Ketua WHDI yang telah berakhir.