Meulaboh - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat secara resmi menutup kembali belajar tatap muka di ruang kelas. Empat warga Aceh Barat yang terpapar virus Corona menjadi penyebab kekhawatiran penyebaran virus Corona meluas ke pelajar.
Sebelumnya pada 20 Juli 2020, sejumlah SMP dan SMA sudah mulai melakukan PBM, tetapi karena adanya warga yang terpapar virus Corona, maka tatap muka dihentikan hingga selesainya penanganan pasien COVID-19 tersebut.
Asisten I Setdakab Aceh Barat Mirsal, Senin (3/8) mengatakan, PBM harus dihentikan lagi. Dirinya yang juga Koordinator Pencegahan dan Penegakan Hukum Percepatan Penanganan Gugus Tugas COVID-19 mengatakan, kebijakan tersebut diambil karena 4 warga terpapar virus corona di Kecamatan Meureubo. Bahkan, sebanyak 24 warga lainnya harus isolasi mandiri di rumah yang merupakan tetangga pasien COVID-19 itu.
Dikatakan, warga yang terpapar COVID-19 itu merupakan warga Jakarta Timur yang sebelumnya pulang ke Aceh Barat. Korban virus Corona pulang untuk merayakan Hari Raya Idul Adha di kampung halamannya.
Empat orang yang dinyatakan positif yang saat ini dalam penanganan medis tersebut. Mereka yaitu MT (41), sebagai ayah atau suami, ER (41) merupakan seorang ibu atau istri. Sedangkan BA (16) dan MF (12) merupakan anak dari pasangan MT dan ER serta mereka semua merupakan warga Jakarta Timur.
Dia menjelaskan warga yang menjalani isolasi mandiri di Meureubo, telah dibukakan dapur umum di satu dusun.
Sejumlah warga yang telah dilakukan rapid test itu memiliki riwayat kontak langsung dan hasil rapid test semuanya masih non reaktif.
Namun guna mencegah terjadi penyebaran virus, sejumlah warga harus isolasi mandiri