Ikuti Retreat di Akmil Magelang, Bupati Saidi Mansyur Minta Doa Masyarakat Banjar

Magelang - Bupati Banjar Saidi Mansyur mengikuti pembekalan atau retreat kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/2).

Retreat rencananya berlangsung selama delapan hari, mulai 21-28 Februari 2025, sebagai bagian dari pembekalan bagi kepala daerah yang baru dilantik. Peserta akan mendapatkan materi teori dan praktik kepemimpinan yang selaras dengan visi kenegaraan dan program Asta Cita.

Mengenakan baju loreng Komcad TNI, Saidi Mansyur bersama ratusan kepala daerah lainnya menjalani tradisi semi-militer dalam agenda retreat ini. Saidi terlihat semangat saat pembukaan kegiatan berlangsung.

Sehari sebelumnya, Saidi Mansyur sendiri menyatakan kesiapannya untuk mengikuti retreat bagi kepala daerah tersebut. Ia juga meminta doa kepada masyarakat Kabupaten Banjar agar diberikan kemudahan dalam mengikuti rangkaian kegiatan.

“Mohon doa kepada seluruh masyarakat Kabupaten Banjar, mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar,” pintanya.

Prosesi penyambutan di Magelang berlangsung meriah dengan iringan drum band Taruna memasuki gerbang Lapangan Rindam IV/Diponegoro, tempat berlangsungnya kegiatan.

Setelah di Rindam, peserta diangkut menggunakan 14 bus menuju Wisma Sumbing, yang terletak di depan Gerbang Akmil Magelang. Di sana, peserta dibagi dalam pleton dan diberikan arahan serta pelatihan yel-yel untuk membangkitkan semangat.

Selanjutnya, para kepala daerah memasuki lokasi Akmil dan disambut oleh Gubernur Akmil Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Berdasarkan keterangan resmi Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, dari total 488 kepala daerah yang dikonfirmasi hadir, 19 orang diberikan gelang merah sebagai tanda perhatian khusus terhadap kondisi kesehatannya.

Sementara itu, 53 kepala daerah tidak hadir, 6 diantaranya mengajukan izin yakni 5 karena sakit dan 1 menghadiri acara keluarga, sedangkan sisanya 47 tidak memberikan keterangan.

Acara tersebut dikatakan Wamendagri Bima Arya sangat penting, yakni untuk memastikan program-program pemerintah pusat sinkron dengan program-program di daerah. Selain itu RPJMD bisa juga diputuskan dengan cepat dan memberikan semua ruang kepala daerah mengenal satu sama lainnya.

"Maka harus ada yang mengantikan dari kepala daerah yang tidak bisa hadir, karena itu bagi yang diizinkan untuk tidak hadir dapat mengirimkan wakilnya menggantikan mengikuti rangkaian acara di sini," tutupnya.