Karang Intan - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor meresmikan pembangunan Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan di Desa Kiram, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (14/8).
Acara tersebut turut dihadiri ulama kharismatik Kota Martapura KH Muhammad Wildan Salman dan tokoh agama di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Guru Anang Zarkasi.
Masjid dengan konsep bahan bambu membentuk seperti kapal tersebut, menurut Paman Birin, panggilan akrab gubernur Sahbirin, dibangun lantaran selain warga Kalsel terkenal dengan kereligiusannya, pembangunan juga dilakukan untuk memenuhi permintaan masyarakat Desa Kiram untuk dibangunkan sebuah Masjid.
“Kenapa jadi bambu, karena bambu banyak mengandung air. Jika kita berada di bawah pohon bambu pastilah terasa sejuk. Itu filosofinya. Bambu juga memiliki nilai sejarah bagi negara ini. Hanya dengan bambu penjajah belanda lari terbirit-birit,” lanjutnya.
Bagi Paman Birin, keberadaan masjid tersebut diharapkan nanti akan menjadi nilai tambah pada sektor pariwisata di Kalimantan Selatan. Dimana berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, pemerintah daerah diminta membangun perekonomian daerah dari sumber daya tak terbarukan menjadi sumber daya terbarukan.
“Andai batu bara kita sudah habis mau mengahsilkan apalagi? sementara sumber daya yang terbarukan perkebunan, pertanian termasuk pariwisata,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel Roy Rizal Anwari menerangkan, rencana pendirian Masjid KH Abdul Qadir Hasan sudah sejak tahun 2018. Pihaknya membuka sayembara desain bangunan masjid yang diikuti 33 peserta.
“Tiang pancangnya berbahan beton dengan kedalaman 18 meter. Lalu strukturnya menggunakan baja, variasi dinding dan atapnya dilapis dengan bambu. Bentuk atapnya seperti masjid Sultan Suriansyah, masjid pertama di Kalimantan Selatan,” papar Roy.
Yang membedakan dengan masjid lain, ujarnya, yakni bentuknya seperti kapal berhiaskan bambu. Di lantai pertama nanti akan menjadi tempat wudhu dan toilet sedangkan lantai atas menjadi tempat ibadah.