Gianyar - Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, dikenal kaya akan produk kerajinan IKM/UKM, bahkan telah dinobatkan sebagai kota kerajinan dunia. Namun sayangnya dalam pemasarannya masih manual dan tradisional sehingga mengancam keberlangsungan usaha tersebut.
"Masih sedikit pemasaran secara online, itu pun hanya melalui media sosial seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp. Belum kepada pemasaran online melalui website yang cakupannya jauh lebih luas," ujar Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, saat Workshop Strategi Pemasaran Dalam Menembus Pasar Digital, bertempat di Ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar, Selasa (13/8).
Selain itu, tambahnya, hanya sedikit dari UKM Gianyar memiliki branding atau merek dagang. Padahal hal itu angat penting untuk membangun kepercayaan kepada pengguna sebuah produk.
"Melalui workshop sehari yang mendatangkan narasumber yang berkompeten ini, peserta/UMKM diharapkan memahami jalur pemasaran digital sesuai tujuan dan karakteristik produk yang dimiliki serta mengetahui trik mendatangkan lebih banyak visitor, follower dan buyer," jelas Surya Adnyani Mahayastra.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster mewanti-wanti dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat Bali juga harus melestarikan produk tradisional Bali agar tidak punah, contohnya kain songket yang dibuat dengan alat tenun mesti dilestarikan karena mempunyai nilai seni yang tinggi. Hal ini disampaikan karena saat ini banyak keluar kain songket hasil print dengan harga yang lebih murah dan berpotensi menghilangkan produk songket hasil tenunan
"Ide kreatif perlu, tapi kalau membuat punah produk asli warisan leluhur kita maka harus dipikir pikir dulu ide kreatif tersebut," tegas Putri Koster.
Bupati Gianyar dalam sambutan yang dibacakan Wabup A.A Gde Mayun mengakui kalau masalah yang dihadapi mayoritas UKM di wilayah setempat adalah kurangnya pemahaman tentang branding sebagai fungsi untuk menjaga keberlanjutan usaha.
"Mayoritas UKM belum memiliki Brand Identity seperti kartu nama, brosur, katalog, dan desain produk pada kemasan yang menarik sebagai salah satu pemasaran," ujarnya.
Untuk itu Bupati Gianyar mengapresiasi pelaksanaan workshop yang bertujuan memberikan pemahaman bagi UKM tentang manfaat branding bagi kelanjutan dan.pengembangan usaha sehingga mampu mem-branding produk yang dihasilkan.
Sebagai narasumber dalam workshop tersebut antara lain Arif Rahman dari Founder AKU BANK dan praktisi pemasaran serta Komang Angga Maha Putera, dosen dan creative preneur. Sementara peserta workshop berasal dari UKM Binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar, anggota ASHEPI Bali, organisasi/asosiasi serta siswa SMA/SMK.