Natuna - "Bintang Laut" merupakan film perdana yang diproduksi oleh sineas muda di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Film yang bercerita tentang kisah seorang anak muda broken home yang tidak ingin melanjutkan kuliahnya lantaran tidak ingin meninggalkan ibunya. Tidak hanya itu, film ini juga diselingi kisah cinta anak muda.
Film yang disutradarai oleh Muhammad Syauriza Satriona ini banyak menarik perhatian para khalayak muda untuk menontonnya.
Gala premiere Bintang Laut digelar di gedung Sri Serindit, Kabupaten Natuna, pada Sabtu (29/8) malam dengan dihadiri oleh sejumlah tamu undangan, termasuk Plt Sekretaris Daerah Hendra Kusuma, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Raja Darmika, kapolres, dan danlanud.
Plt Sekda Kabupaten Natuna Hendra Kusuma, ditemui usai pemutaran film tersebut, menyampaikan arahan dan sarannya.
"Saya apresiasi karya film pertama anak Natuna yang sangat bagus ini. Di awal cerita, menurut saya sedikit kurang sampai lantaran bahasa serta intonasinya, selain itu sebaiknya ditambah subtitle agar penonton lebih memahami apa yang disampaikan," ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kominfo Raja Darmika juga memberikan apresiasinya kepada seluruh tim film Lautan Cinema karena tidak mudah memproduksi sebuah film dan biayanya sangat besar.
"Untuk memproduksi film ini bukan suatu hal yang mudah. Kami pemerintah kabupaten saja belum tentu mampu untuk memproduksinya. Dan ini suatu hal yang paling luar biasa bagi anak natuna seperti kalian sudah bisa memproduksi sebuah karya film," ujar Raja.
Sebagai informasi, film ini diproduksi oleh mahasiswa dan siswa Natuna selama masa pandemi COVID-19 dengan alat dan modal seadanya.
Dalam waktu dekat ini film besutan Lautan Cinema ini juga akan ditayangkan untuk umum dengan alokasi tiket sebanyak 500 orang.