Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalam waktu dekat akan akan segera memiliki peralatan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sendiri untuk pemeriksaan sampel Swab.
"Keberadaan alat PCR Swab tersebut dirasakan sangat mendesak, mengingat saat ini Laboratorium Balitbangkes Aceh yang selama ini menjadi rujukan pemeriksaan sampel Swab dari kabupaten/kota sedang ditutup sementara karena alasan teknis," kata Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar di Takengon, Sabtu (5/9).
Menurut Shabela, saat ini Pemkab Aceh Tengah sangat membutuhkan alat PCR agar hasil pemeriksaan sampel Swab bisa diketahui lebih cepat, sehingga dapat dilakukan tindakan antisipatif dengan cepat.
"Kebetulan kita menerima bantuan dari Pemerintah Aceh sebesar Rp10 miliar, dana ini dimanfaatkan khusus untuk penanganan COVID-19, dan salah satu prioritasnya adalah untuk pengadaan alat RT-PCR, karena ini sifatnya sangat mendesak,” ungkapnya.
Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Aceh Tengah Yunasri mengungkapkan saat ini alat tersebut sedang dalam pemesanan dan nantinya akan ditempatkan di ruangan Anyelir RSUD Datu Beru Takengon.
“Proses pengadaannya sudah selesai, target kita minggu depan, alat tersebut sudah terpasang dan langsung bisa digunakan, vendor (perusahaan penyedia alat) juga akan menyiapkan pelatihan bagi sumber daya manusia kita yang nantinya akan mengoperasikan lat tersebut,” terangnya.