Pangkep - Bupati Pangkajene dan Kepulauan Syamsuddin Hamid menjadi salah satu narasumber pada acara "Sustainable Development Goals (SDGs) Annual Conference 2019" di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (9/10).
Hadir sebagai narasumber, Nurlina dari perwakilan Nelayan Perempuan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Misiyah Misi dari Penggerak Perempuan dan Direktur KAPAL Perempuan, I Gusti Ayu Nyoman Sitawati, Pengusaha dan Founder CV Mazu Seaweed, Linawati Hardjito Peneliti dan Founder Ocean Fresh, Dimiati Nongpa, Kepala Bappeda Bantaeng serta Anna Winoto, Team Leader KOMPAK sekaligus sebagai moderator dalam acara tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Pangkep Andi Ilham Zainuddin, Robert Brink, Konselor Kerjasama Pembangunan dari Kedutaan Australia.
SDGs Annual Conference 2019 kali ini berfokus pada tiga program kemitraan Indonesia-Australia, yang pertama adalah PRISMA yang bekerja sama dengan CV Mazu Seaweed dan juga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memfokuskan kerja sama penelitian dan produksi, serta memperbaiki sistem penyediaan dan distribusi bibit rumput laut yang lebih baik.
Yang kedua, melalui Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Untuk Kesejahteraan (KOMPAK), yang menggandeng Ocean Fresh sebagai mitra akan membantu petani rumput laut.
Ketiga adalah kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU). MAMPU bekerja untuk meningkatkan akses perempuan miskin ke layanan penting dan program pemerintah lainnya melalui kerja sama dengan OMS di 1.137 desa di 147 kabupaten/kota yang tersebar di Indonesia.
MAMAPU bersama KAPAL Perempuan bekerja di 6 provinsi, menjangkau 77 desa/kelurahan di 9 kabupaten/kota. MAMPU mendukung kelautan berkelanjutan dengan adanya Sekolah Permpuan di 10 pulau, salah satunya di Pulau Sabangko, bekerja sama dengan yayasan Pengkajian dan Pembangun Masyarakat (YKPM) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
Syamsuddin Hamid memaparkan bahwa MAMPU bersama KAPAL Perempuan ini sejalan dengan program pemerintah daerah yang tertuang dalam program Desa Mandiri.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa salah satu yang menjadi permasalahan daerah- daerah tertinggal ini adalah masalah perempuan-perempuan yang belum mendapatkan perhatian dengan baik utamanya dalam bidang pendidikan yang merupakan salah satu indikator penting dalam penilaian kategori desa tertinggal.
Sekolah Perempuan merupakan wadah pemberdayaan perempuan akar rumput yang bertujuan untuk memperkuat kepemimpinan perempuan. Model yang dikembangkan adalah pendidikan kritis dan pengorganisasian perempuan agar perempuan mampu meningkatkan kesejahteraaannya seiring meningkatnya akses, kesadran kritis, partisipasi dan control perempuan terhadap pembangunan di kepulauan.