Natuna - Setelah sekian lama menjalani kegiatan pembelajaran secara daring akibat pandemi COVID-19, siswa sekolah di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, diizinkan kembali melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Natuna Suherman menuturkan bahwa ada sekolah yang mendapat izin dan ada yang tidak, sesuai dengan Surat Edaran Bupati Natuna.
“Sudah, tetapi ada yang diizinkan dan ada yang tidak diizinkan sebagaimana SE terlampir,“ tutur Suherman.
Berdasarkan Surat Edaran Bupati Natuna Nomor 420/10/DISDIK.DIKdAS/I/2021, pendidikan jenjang PAUD,TK,SD dan SMP mulai melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 pada 08 Januari 2021.
Selanjutnya, satuan pendidikan yang diberikan izin atau persetujuan belajar secara tatap muka adalah sekolah yang sudah mengirimkan kesiapan daftar periksa dan dinyatakan memenuhi syarat untuk menerapkan protokol kesehatan pada satuan pendidikan.
Sebagaimana terlampir dalam surat tersebut jumlah sekolah yang telah disetujui atau diizinkan adalah antara lain, 63 PAUD, 79 TK, 83 SD, dan 26 SMP.
Sementara itu dari pihak SMA sederajat, Prihatno Budi Riyanto selaku Kepala sekolah salah satu SMA di Ranai juga menyatakan kesiapan untuk memulai kembali PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Menurutnya pihak sekolah telah lama mempersiapkan PTM dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan .
“Kami sudah lama menyiapkan untuk PTM di masa adaptasi kebiasaan baru. Mulai dari administrasi seperti mengusulkan kesiapan PTM ke Disdik Provinsi Kepri, rekomendasi atau izin orang tua dan komite, kesiapan tenaga pengajar dan permohonan izin ke Satgas Covid-19 Natuna” ujar Budi.
Selain itu Budi juga mengatakan bahwa pihak sekolah yang memberlakukan PTM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas .
“Nanti Dinkes dan Puskesmas akan ada kunjungan ke sekolah untuk melihat sarana prasaran yang ada di satuan pendidikan masing-masing apakah memenuhi protokol kesehatan atau tidak” pungkasnya.
Untuk jam pembelajaran tetap ada pengurangan, begitu juga dengan jumlah siswa yang masuk akan dibagi manjadi dua shift.