Pringsewu - Bupati Pringsewu Sujadi mengikuti peluncuran program Sekolah Penggerak yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui video conference di Aula Utama Kantor Bupati, Senin (1/2).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Hipni dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Samsir Kasim.
Dalam virtual meeting dijelaskan bahwa program Sekolah Penggerak diberlakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran baik guru maupun murid demi sumber daya manusia Indonesia kearah yang lebih baik lagi.
Ada pula beberapa penjelasan serta pengertian program ini tidak lain yaitu Sekolah Penggerak adalah sekolah dimana siswa dinomorsatukan dari semua keputusan. Sekolah Penggerak adalah sekolah yang prioritas anggrannya benar-benar untuk peningkatan pengajaran sekolah. Sekolah Penggerak adalah sekolah dimana guru saling membantu guru lain dalam dalam rangka observasi untuk pembelajaran seperti memberikan masukan, kritik, dan saran. Sekolah Penggerak adalah sekolah yang guru-gurunya sadar bahwa banyak siswa yang ingin berpartisipasi dan bertanya. Sekolah Penggerak adalah sekolah yang banyak muridnya keluar dari sekolah untuk menyelesaikan objek penelitian di luar sekolah dengan pantauan gurunya. Sekolah penggerak adalah sekolah yang dimana semua kepala sekolah merasa setiap guru memiliki potensi.
Terdapat empat langkah strategis yang dapat dilakukan pemerintah daerah terkait program Sekolah Penggerak ini. Pertama, Pemda harus segera memahami konsep Program Sekolah Penggerak secara menyeluruh.
Kedua, Pemda dapat membuat kebijakan daerah untuk mendukung Program Sekolah Penggerak dengan mempedomani NSPK yang ditetapkan oleh Kemendikbud RI.
Ketiga, dalam perencanaan RKPD dan penganggaran APBD, Dinas terkait dapat segera memetakan kebutuhan untuk dukungan pelaksanaan program Sekolah Penggerak. Keempat, tidak merotasi kepsek, guru, dan SDM lainnya minimal 4 tahun khusus untuk sekolah negeri.