Natuna - Pemerintah Kabupaten Natuna menggelar rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Ruang Rapat Kantor Bupati, Selasa (2/3).
Pj Sekda Natuna Hendra Kusuma mengatakan bahwa rapat koordinasi tersebut diadakan karena adanya informasi mengenai beberapa titik api yang mulai bermunculan di beberapa wilayah dikarenakan musim kemarau.
“Kegiatan rakor penanganan Karhutla ini diadakan karena beberapa hari belakangan ini di wilayah Natuna ada beberapa titik api yang sulit untuk di masuki oleh dinas Damkar,” kata Hendra.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Natuna AKBP Ike Krisnadian mengatakan bahwa saat ini Kabupaten Natuna sedang mengalami musim kemarau dan sebagian besar wilayah mengandung tanah gambut.
Menurut Ike, Polres Natuna telah melakukan beberapa tahapan dalam upaya penanggulangan karhutla di Natuna.
“Tahap pertama memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya membuka lahan dengan cara dibakar. Selanjutnya yaitu penanggulangan yang apabila sudah ada titik api kita segera ikut melakukan pemadaman api. Dan tahap ketiga adalah upaya terakhir yaitu dengan melakukan penegakan hukum. Dengan maksud dan tujuan agar memberikan efek jera kepada oknum dan menjadi pembelajaran untuk masyarakat," ujar Ike.
Kemudian, kapolres Natuna juga meminta kepada instansi terkait maupun masyarakat yang memiliki kendaraan yang berfungsi mensuplai air agar dapat membantu dalam penanggulangan karhutla karena jumlah mobil yang dimiliki Disdamkar saat ini terbatas.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Natuna, Muhammad Syawal mengatakan bahwa kebakaran lahan dan hutan sebenarnya dalam penanggulangannya menjadi kewenangan BPBD, tetapi karena Natuna belum memiliki BPBD, dan Dinas Damkar memiliki bagian penanggulanangan bencana maka Disdamkar dalam hal ini turut membantu pemadaman.
“Dinas Damkar Natuna memiliki 2 unit mobil yang siap beroperasi. Sedangkan untuk satu unit lagi untuk personel Damkar belum bisa mengoprasionalkannya karena harus dilatih terlebih dahulu oleh teknisi yang berkompeten dan juga beluh serah terima operasional,” kata Syawal.
Syawal mengatakan bahwa saat ini personel Disdamkar berjumlah 70 orang yang terbagi dalam tiga regu untuk penanggulanagan karhutla dan permukiman.
Selanjutnya disampaikan oleh pimpinan rapat bahwa camat diharapkan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat tentang larangan pembakaran hutan. Selanjutnya, akan dibentuk SK Tim Karhutla Kabupaten Natuna, membentuk BPBD dan mendirikan posko di daerah-daerah yang rawan karhutla.