Natuna - Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Pertanahan melakukan sosialiasi dan koordinasi awal sistem pengolahan air limbah domestik (SPALD) terpusat/setempat sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Plh Kepala Dinas Perkim Erry Gapina.
Dalam arahannya, ia menyampaikan kepada kepala desa dan camat agar turut serta dalam pengawasan, memonitoring, dan mengevaluasi kegiatan tersebut nantinya yang mana jika program SANIMAS ini berhasil, bisa memberikan dampak positif dari program sanitasi ini.
Acara koordinasi awal pengelolaan air limbah domestik ini dalam bentuk paparan materi dan diskusi terbuka dari pemateri atau narasumber.
Dalam paparannya M. Tatang Muhsin selaku narasumber juga menyampaikan pentingnya meningkatkan akses perluasan sanitasi.
"Untuk meningkatkan akses perluasan sanitasi ini yang mana sebagai salah satu pelayanan dasar untuk pemukiman penduduk yang daerahnya lumayan padat," kata Tatang.
Sebagai informasi dari hasil lembaga riset 50 dari 1000 bayi meninggal dunia karena diare, 75% sungai di Indonesia sudah tercemar, 70% air tanah di Indonesia juga tercemar.
Terkait hal itu, Kabid Kawasan Permukiman Suratmojo menekankan pentingnya mengelola air limbah dan tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga memiliki potensi kerugian yg bisa mencapai 83 triliun di level nasional.
"Dinas Perkim berharap program sanimas ini bersinergi dengan kelompok swadaya masyarakat (KSM) agar membangun sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Dan pemerintah desa juga membantu untuk biaya pemeliharaannya," ujarnya.