Sumbawa Barat – Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano yang berada di gerbang masuk Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi wisata kuliner ikan bakar terkenal jika dikembangkan.
Desa kecil yang memiliki spot wisata pantai dan beberapa pulau kecil terkenal di sekelilingnya seperti Pulau Kenawa dan Pulau Paserang ini sangat pas untuk dijadikan daerah tujuan pariwisata.
“Desa ini berpotensi untuk mendatangkan kunjungan pariwisata yang meningkatkan ekonomi warga jika pihak desa setempat dapat menangkap dan mengembangkan potensi tersebut,” ungkap Camat Poto Tano Agusman SPt saat ditemui di Poto Tano, Kamis (4/3).
Menurut Agusman yang biasa disapa dengan nama Daeng Agus ini, lokasi yang strategis di dekat pelabuhan penyebrangan Poto Tano membuat desa ini berpotensi menjadi lokasi wisata kuliner sea food seperti ikan bakar, cumi, gurita, dan berbagai macama kuliner lainnya.
“Lokasi ini cukup bagus untuk pelaku perjalanan lintas pulau, orang yang dari dan ke Lombok pasti akan mampir jika melihat ada wisata kuliner di sini,” katanya.
Tetapi untuk mendapat kunjungan pariwisata, lokasi yang menjadi tujuan harus dipercantik dan didesain sedemikian rupa agar mengudang orang ingin mengunjungi lokasi tersebut.
Jika sudah ada wisata kuliner, tambah daeng Agus, nantinya produk-produk lainnya akan bertambah dengan sendirinya, seperti produk pengrajinan, pernak pernik bahkan jajanan yang dibuat oleh warga di sentra IKM yang ada di Poto Tano dapat juga ditampilkan dan dijual.
“Tinggal pihak desanya mau, berkolaborasi dengan Perindag, Dinas pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Lingkungan Hidup untuk penataan lokasinya,” tutur Daeng Agus.
Selain wisata kuliner, Poto Tano juga memiliki spot pariwisata yang mendunia yaitu Bukit Mantar yang memiliki pemandangan indah tempat para atlet paralayang dunia menunjukan aksinya. Tidak ketingggalan Pulau Kenawa dan Pulau Paserang yang memberikan keindahan bawah laut yang luar biasa.
Daeng Agus Berharap, BUMDes Desa Poto Tano berperan aktif dalam melihat potensi yang menjadi peluang sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga dapat memperkenalkan daerah.
“Kita sebatas memberikan ide, meskinya desa dapat menangkap peluang tersebut,” tutur Daeng Agus.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbawa Barat, IGB Sumbawanto mengapresiasi ide cemerlang dan kreatif yang disampaikan oleh Daeng Agus, menurutnya ini sangat bisa direalisasikan mengingat salah satu produksi warga setempat adalah ikan.
“Ini juga menjadi salah satu strategi pemasaran untuk menambah nilai ekonomi produk ikannya dengan cara membuka lapak ikan bakar,” katanya.
Namun, tambah IGB Sumbawanto, harus memperhatikan lokasi yang strategis, agar pelaku perjalanan antara pulau ini dapat mengakses dan menikmati kuliner sambil santai. Dan untuk wisata keluarga perlu penataan agar tidak terlihat kumuh.