Pringsewu - Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, bersama Jaringan Masyarakat Menolak Perdagangan Orang (JMMPO) Kabupaten Pringsewu, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Pringsewu menggelar kegiatan Doa Lintas Iman bagi para korban perdagangan orang (human trafficking) di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Sabtu (8/2).
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mendoakan para korban perdagangan orang, baik yang masih hidup ataupun meninggal dunia serta cacat baik fisik maupun mental di seluruh belahan dunia ini dihadiri oleh Bupati Pringsewu Sujadi beserta Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Nurrohmah Sujadi, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Rita Irviani Fauzi, Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Suherman, Ketua Ikada Kabupaten Pringsewu Suherman, jajaran pemerintah dan muspida Kabupaten Pringsewu, Ketua MUI Kabupaten Pringsewu Hambali, para pimpinan umat Islam, Kristen, Hindu dan Budha beserta masing-masing jemaat, serta organisasi wanita yang tergabung dalam GOW setempat.
Acara Doa Lintas Iman diawali dengan kegiatan menonton bersama film tentang kisah korban perdagangan manusia yang telah disiapkan panitia dengan tujuan memberikan pengertian kepada masyarakat tentang bahayanya kejahatan tersebut.
Selanjutnya dilakukan prosesi saling memakaikan gelang satu sama lain sebagai simbol aksi damai, dan penyalaan lilin bersama sebagai bentuk duka cita yang mendalam bagi para korban perdagangan manusia, serta dilanjutkan dengan berdoa sesuai agama dan kepercayaan yang dipimpin oleh pimpinan umat masing-masing.
Dalam sambutannya, Bupati Sujadi atas nama Pemerintah Kabupaten Pringsewu maupun pribadi sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan doa bersama lintas iman tersebut.
Ia mengajak para peserta doa bersama untuk mendoakan bukan saja para korban, tetapi juga para pelaku agar berhenti dan tidak lagi melakukan perdagangan orang.
Selain itu, Bupati Sujadi menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Pringsewu sangat berkomitmen untuk memberantas dan menghapus perdagangan orang, terutama di wilayah setempat.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat Pringsewu yang ingin bekerja di luar negeri agar melalui jalur yang resmi agar terhindar dari perdagangan orang," ujarnya.