Pringsewu - Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Pringsewu Masykur yang didampingi oleh Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Christianto memimpin rapat koordinasi program corporate social responsibility (CSR) tahun 2021 di Kantor Bappeda Pringsewu, Selasa (16/3).
Rakor tersebut turut diikuti oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Pringsewu, BNI, Bank Mandiri, Bank Eka, Bank Lampung, PT Sampoerna, RS. Mitra Husada, RS. Surya Asih, Chandra Superstore, Hotel Urban, Hotel Regency, Koperasi Gentiaras dan Kopi Klangenan.
Sebagai informasi, Pringsewu menjadi Lokus Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP 42/PPN/HK/04/2020 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokus Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2021.
Pada tahun 2020, jumlah bayi di Kabupaten Pringsewu berjumlah 28.338 jiwa dengan 2.145 bayi yang Stunting. Sedangkan tahun 2021 sampai saat ini jumlah bayi berjumlah 3.778 jiwa dengan 612 jiwa bayi yang Stunting. Untuk itu tahun ini Kabupaten Pringsewu telah menentukan 21 pekon/kelurahan yang menjadi Lokus penurunan Stunting.
Program CSR bisa diarahkan melalui 2 aksi, yaitu aksi intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Melalui Rakor CSR tersebut, diharapkan para pelaku usaha dapat mensinergikan program nasional/kabupaten diaplikasikan didalam program CSR. Pada dasarnya, para pelaku usaha di Kabupaten Pringsewu sangat mendukung program nasional/kabupaten tersebut, dan siap mengarahkan program CSR mereka untuk mendukung program penurunan prevelensi stunting.