Pandeglang - Pondok pesantren yang didirikan di lahan seluas 27 hektar di wilayah Kampung Cikeusik, Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten akan difokuskan untuk mencetak generasi tahfidz Al-Qur'an sehingga bisa membentuk generasi Qurani.
"Di ponpes ini akan kita fokuskan untuk Tahfidz juga pendalaman makna dari Al-Qur'an," demikian dikatakan Nassaruddin Umar sebagai Ketua Yayasan Al-Ikhlas Agro pada kesempatan kunjungan Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Salasa (6/4).
Imam masjid Istiqlal jakarta yang masih aktif ini juga menjelaskan, Tahfidz Al-Qur'an saja tidak cukup tanpa pemahaman lebih dalam tentang Al-Qur'an.
"Makin dalam orang memahami Al-quran akan semakin moderat," jelasnya.
Ia juga berharap dengan semakin mendalami Al-Qur'an akan mendorong ke pribadian seseorang menjadi lebih arif dan bijaksana.
"Orang arif itu tidak akan mencari kambing hitam, namun akan mencari solusi dengan tidak menepuk dada," imbuhnya.
Pondok pesantren yang dipadukan dengan agro itu mendapatkan pujian dari Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno.
Menurut Sandi, wisata era baru itu didukung dengan adanya minat khusus seperti yang dilakukan di Ponpea Al-Iklas Agro.
"Saya mendukung sekali, ini tugas kami mendukung pariwisata era baru disini story nya masuk banget," ungkap Sandi.
Ia menyakini, hadirnya Al-Ikhlas ini akan membawa kebangkitan islam yang rahmatan lilalamin khususnya di wilayah Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang.
"Selain edukasi, agro wisatanya dapet karena lahan yang luas diwilayah ponpes dipenuhi oleh tanaman hortikultura," pungkasnya.
Assisten Administrasi Setda Kurnia Satriawan yang mewakili Plh Bupati Pandeglang mengatakan, Ponpes Al-Ikhlas ini multifungsi karena sebagai edukasi dan agro wisata.
"Adanya ponpes saya harap dapat mencetak pemimpin banten yang hebat," imbuhnya.