Tomohon - Wali Kota Tomohon yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah J. S. T. Pandeirot menghadiri dan membuka kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan, Program dan Kegiatan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan, di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Tomohon, Selasa (18/5).
Dalam sambutan Wali Kota Tomohon Caroll JA Senduk yang dibacakan asisten I mengatakan, pertemuan ini diharapkan dapat menyadarkan kita bahwa perempuan di Indonesia khususnya di Tomohon, belum sepenuhnya memiliki rasa aman dari ancaman kejahatan kekerasan fisik, psikis, penelantaran, seksual, perdagangan manusia (trafficking), kejahatan dengan menggunakan teknologi/media sosial, ini merupakan sebuah kenyataan yang harus kita hadapi dengan bijaksana
"Secara garis besar hak korban yang harus dilindungi berdasarkan undang-undang antara lain perlindungan dari rasa takut dan ancaman, mendapat pelayanan gratis medis, perlindungan identitas diri korban, perlindungan dalam rangka rehabilitasi sosial psikologis dan agama serta bantuan hukum baik proses pemeriksaan, penuntutan, dan pengadilan. perlindungan hak korban menjadi sangat penting untuk dilaksanakan, karena tidak jarang terjadi pengaduan kekerasan dalam rumah tangga yang memicu kemarahan pelaku atau keluarga lain. kemarahan terjadi akibat persepsi yang salah bahwa urusan rumah tangga dianggap masalah pribadi yang tidak perlu dicampuri pihak luar," ujarnya,
Caroll, dalam sambutannya mengajak untuk pahami undang-undang yang telah menetapkan bahwa negara, pemerintah, masyarakat, maupun di dalam keluarga berkewajiban bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan hak–hak perempuan dan anak.
"Oleh karena itu, tanggung jawab bagi perempuan dan anak memerlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Mari kita bersama-sama membangun iklim yang positif, kondusif dan bersahabat. untuk itu kepada para peserta dan undangan. Saya mengajak supaya dapat memberikan perhatian yang serius terhadap upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan baik yang terjadi dalam rumah tangga maupun di ruang publik," ujarnya.
"Saya yakin bahwa melalui kegiatan ini pasti akan sangat bermanfaat bagi masyarakat kota tomohon serta dapat berperan dalam menyampaikan pesan–pesan guna pembangunan keluarga yang harmonis dan sejahtera di masing-masing keluarga, organisasi, sekolah-sekolah maupun pada perangkat daerah," tutupnya.