Pandeglang - Tim Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif Baltibang Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengembangkan Talas Beneng.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Kementerian Pertanian RI Prayudi Syamsuri saat menggelar Workshop Akselerasi Pengembangan usaha Talas dan Riset Pengembangan Talas Inovatif Kolaboratif (RPIK), baru-baru ini.
Prayudi Syamsuri mengatakan, pengembangan model agorindustri dan agribisnis talas beneng sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendukung ketahanan pangan.
“Produk-produk baru dan kekinian berbahan talas perlu dikembangkan teknologinya selain produk talas beku yang memang sudah diekspor,” katanya.
Prayudi berharap melalui riset dan pengembangan inovasi kolaboratif komoditas talas beneng yang tahun ini tengah dilakukan Balitbangtan dapat mengakselerasikan hilirisasi teknologi Litbang yang dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas ini.
“Tak hanya kolaborasi internal Balitbangtan, aksi kolaborasi riset ini turut melibatkan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten, Dinas Pertanian dan Pemerintah Provinsi Banten, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, asosiasi dan perkumpulan serta UMKM penggiat talas beneng dan kami terus menjajagi dengan pihak-pihak terkait lainnya,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Balitbang Kementan RI yang telah memilih Kabupaten Pandeglang untuk menjadikan talas beneng menjadi perhatian pemerintah pusat.
“Terima kasih Pak Kapuslitbang Kementan, salam untuk Pak Menteri. Kabupaten Pandeglang, kita bangga, Pandeglang mampu mengekspor talas beneng ke tiga negara. Ini menandakan bahwa Pandeglang bisa menjadi lumbungnya talas beneng. Ya, di pekarangan rumah warga harus ditanami ini, selain mudah menanamnya juga komoditas talas ini sangat potensial untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkas Irna.