Sentani - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Jayapura, Jawa Suebu menyatakan, beberapa pengusaha asal Republik Ceko sangat tertarik untuk berinvestasi di Papua, terutama di komoditas Kopi Papua.
Hal ini dikatakan Jaap Suebu ketika ditanya perihal Kadin Papua yang telah menghadiri pertemuan Forum Bisnis dengan beberapa investor asal Republik Ceko, yang bertajuk "The Czech-Indonesian Business Forum", yang merupakan pertemuan yang sangat penting karena dalam forum ini Pemerintah Ceko dan Indonesia mempertemukan para investor dari pelbagai bidang untuk saling memperkenalkan semua bidang usaha, khususnya memperkenalkan potensi unggulan yang ada di Papua.
"Kadin Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah Republik Ceko dan telah berlangsung The Czech-Indonesian Business Forum di Ceko. Dari Kadin Papua diberikan kepercayaan untuk membawa produk-produk lokal di antaranya Sagu, kemudian Kopi, coklat (Kakao) dan hasil tangkap laut Tuna biru. Dalam kesempatan itu, Puji Tuhan beberapa investor di Ceko itu tertarik untuk bermitra dengan Kadin Papua, khususnya di bidang kopi Papua," terangnya kepada wartawan media online ini di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, baru-baru ini.
"Nah, di komoditas kopi ini sudah ada yang tertarik untuk mereka membeli hasil kopi dari negara-negara penghasil kopi, yang nantinya akan dipakai untuk didistribusi dalam bentuk siap pakai atau siap konsumsi di Eropa Tengah dan Eropa secara keseluruhan. Ini kesepakatan antara itu sudah ada, dan saya sendiri sudah mendapat informasi by phone dari ketua Kadin Papua, bahwa hal itu sangat menggembirakan, khususnya kita pengusaha yang ada di Papua," tambah Jaap Suebu.
Menurutnya, untuk Kabupaten Jayapura memiliki potensi sagu dan juga pabrik pengolahan yang besar, sehingga dibutuhkan upaya pembudidayaan sagu untuk bisa memenuhi kapasitas produksi. Maka itu, dibutuhkan keseriusan dalam pengembangan budidaya sagu di daerah ini.
"Kabupaten Jayapura memiliki banyak komoditas yang unggul di antaranya Sagu. Nah, komoditas Sagu ini dibutuhkan kerja keras dari kita semua. Karena budidaya sagu di Kabupaten Jayapura sampai hari ini belum punya. Tapi, kita punya pabrik yang mempunyai kapasitas produksi yang besar yakni, 200 hingga 300 ton per bulan," tuturnya.
Hal ini yang menjadi tantangan bersama antara pemerintah dan masyarakat adat, serta masyarakat dunia usaha, bagaimana caranya agar budidaya sagu di Papua ini dapat terus di tingkatkan dan juga terus di galakkan secara bersama.
"Yang mana, akan mampu menghandle dan mensupport kapasitas produksi pabrik yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat yang dibangun di Kampung Sereh Tua. Dengan kondisi sagu yang ada hari ini di seluruh Papua itu tidak akan mampu mensupport untuk kepentingan produksi dalam jangka waktu yang panjang," katanya.
"Oleh karena itu, ke depan harapannya kami ini menjadi persoalan kita bersama, untuk melihat bahwa produk-produk unggulan yang sudah ada ini harus terus kita berdayakan. Untuk itu, saya imbau kepada masyarakat adat untuk berpikir bersama guna mencari solusi bersama-sama pemerintah dengan cara kita membuka lahan-lahan untuk budidaya sagu, sehingga produksi dan kapasitas dari pabrik yang telah dibangun pemerintah ini tidak menjadi mubasir dan dapat terus berguna di masa depan," imbuhnya.
Sementara terkait pengembangan petani kopi lokal untuk bisa memenuhi pangsa pasar ini, Jaap menjelaskan, pihak Kadin akan meminta kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk mendorong masyarakat adat mengembangkan kopi di Kabupaten Jayapura. Sehingga kedepannya nanti potensi komoditas dari Kabupaten Jayapura juga bisa memenuhi permintaan pasar global.
Kadin sendiri akan mencari dukungan investor, untuk pengembangan pabrikasi, sehingga produk lokal yang akan dikirim sudah dalam bentuk jadi, minimal bukan dalam bentuk bahan baku.