Batang - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi proyek di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran tahun 2021 di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalami penurunan. Walaupun turun cukup signifikan, nilai investasi Batang masih masuk peringkat terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Kota Semarang.
Realisasi investasi Batang di tahun ini hanya mampu bertengger di angka Rp7,56 triliun. Capaian itu tidak sesuai target yang ditentukan yakni sebesar Rp10,08 triliun. Capaian investasi itu, Jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang menembus angka Rp9,08 triliun mengalami penurunan hingga hampir 25 persen.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Batang Wahyu Budi Santoso mengatakan, ada beberapa faktor penyebab turunnya realisasi investasi di Kabupaten Batang.
Penurunan tersebut hampir dialami di seluruh daerah di Jawa Tengah, hal itu disebabkan karena adanya pandemi COVID-19.
“Pandemi COVID-19 tahun 2021 kemarin menjadi yang terparah. Ada pembatasan aktivitas masyarakat seperti diberlalukannya PPKM darurat. Ini sangat mempengaruhui ekonomi dan investasi diberbagai daerah,” kata Wahyu Budisantoso saat dihubungi melalui gawainya, Sabtu (29/1).
Walaupun turun, lanjut dia, Batang masih cukup bagus dibanding dengan daerah lain. Hal ini dipicu oleh kebijakan Bupati Batang Wihaji yang mempermudah perizinan, transparan dan akuntabel sesuai perundang-undangan, serta mampu menciptakan iklim investasi yang nyaman dan kondusif bagi investor.
Wahyu juga menjelaskan, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang diinisiasi Bupati Batang Wihaji mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo.
“KIT Batang dapat support penuh Presiden yang menetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Ini jadi salah satu faktor yang mendongkrak capaian investasi di Batang. Bahkan selama dua tahun ini, nilai investasinya terbesar kedua di Jateng setelah Kota Semarang,” jelasnya.
Sementara itu,Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Batang Sri Cahyaningrum menambahkan bahwa dari nilai investasi Rp7,56 triliun di tahun 2021 mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 6.467 orang.
“Tahun ini diharapkan realisasi investasi Kabupaten Batang akan melesat, seiring dengan banyaknya jumlah perusahaan baru yang akan berinvestasi di Batang. Tercatat ada 4.467 proyek baru dengan nilai investasi lebih dari Rp6,8 triliun. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan asing yang cukup besar,” pungkasnya.