Natuna - Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dalam pengayaan materi pembelajaran, agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan secara lebih luas dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai kurikulum.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Haidir dalam acara Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Jalur Formal, di Ruang Rapat Hotel Natuna, Kamis (10/3).
Dalam kesempatan tersebut, Haidir menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dan strategis karena tidak mengganggu proses belajar mengajar, justru mempertajam materi yang dibahas.
”Kegiatan ini saya anggap penting dan strategis karena dalam program SSK materi kependudukan diintegrasikan dengan mata pelajaran sesuai dengan pokok bahasan sehingga bukan mata pelajaran baru, tidak menambah jam pelajaran tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar namun justru mempertajam materi yang dibahas," ujar Haidir.
Kemudian, Haidir menambahkan bahwa peran guru sangat strategis dalam menanamkan pengetahuan, sikap, perilaku yang responsif dan adaptif dalam menghadapi situasi kependudukan kepada para pendidik.
”Permasalahan yang ditimbulkan dari dampak kependudukan ini salah satunya dengan meningkatkan peran strategis guru dalam menanamkan pengetahuan, sikap, perilaku yang responsif dan adaptif dalam menghadapi situasi kependudukan kepada para pendidik,tenaga kependidikan dan peserta didik," ucapnya.
Di akhir sambutannya, Haidir mengatakan, melalui Sosialisasi SSK ini diharapankan memupuk kesadaran generasi muda tentang kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggalnya.
"Jadi kelak anak didik dapat sadar mengenai perkembangan penduduk, peduli isu-isu kependudukan dan melakukan langkah nyata melalui perilaku hidup berwawasan kependudukan. Kita harus memahami pentingnya pendidikan untuk generasi kita," tutup Haidir.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Natuna, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, Kepala Kemenag Ranai, serta para peserta dari tenaga pengajar dari sekolah-sekolah di Kabupaten Natuna.