Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna mulai mempersiapkan transisi dari pandemi COVID-19 menjadi endemi, salah satunya dengan menggenjot vaksinasi.
"Masyarakat Natuna yang tercatat untuk vaksin dosis pertama mencapai 90.7%, dosis kedua 77,26% dan vaksinasi booster hingga Selasa (8/3) tercatat 15% dan masih berlangsung hingga hari ini," ujar Kasi Survelians dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Imam Su’udi, pada dialog KOPI PAGI, Jumat (11/3).
Pemerintah Kabupaten Natuna terus berupaya agar cakupan vaksinasi dosis lengkap yang lebih tinggi untuk mencegah dampak lebih lanjut bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Pemberian dosis ketiga (booster) juga sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 lebih parah lagi.
Lebih lanjut dikatakannya, hal inimengacu pada Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor SR.02.06II/1123/2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Lansia yang diresmikan pada tanggal 21 Februari 2022 lalu. Pemberian dosis booster bagi lansia (usia > 60 tahun) dapat diberikan dengan interval minimal tiga bulan setelah mendapat vaksinasi primer lengkap. Sebelumnya, masyarakat umum boleh menerima vaksinasi booster 6 bulan setelah menerima dosis primer lengkap.
“Jangan kita berpikir perubahan-perubahan yang dibuat pemerintah itu tanpa dasar karena sebelumnya sudah ada penelitian oleh para ahli sehingga diputuskan cukup dengan tiga bulan sudah bisa melakukan vaksin booster,” jelas Ketua IDI Natuna Ari.
Untuk kedepannya langkah nyata yang bisa kita lakukan agar transisi pandemi menjadi endemi ini cepat dilaksanakan ialah dengan melakukan vaksinasi agar tercapainya kekebalan komunal atau herd immunity. Pemerintah Kabupaten Natuna berharap masa transisi ini dapat kembali membangkitkan aktivitas masyarakat dan menstimulus peningkatan ekonomi dan aspek lainnya dengan mengikuti protokol kesehatan.