Sumba - Pulau Sumba, khususnya Sumba Timur ibarat "gadis perawan yang sedang tertidur", jadi perlu untuk dibangunkan. Hal itu dikatakan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing untuk menggambarkan potensi besar dari wilayahnya, khusus sektor pariwisata yang belum diketahui masyarakat luas.
Ditemui di sela-sela penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Layanan Informasi Publik Antara Digital Media dengan CEO PT Antara Elektronik Transaksi Pratama Darmadi, di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (7/6) siang, Bupati Khristofel Praing menjelaskan langkah awal membangun pariwisata Sumba Timur, yakni dengan reputasi.
“Sumba Timur memiliki keindahan laut yang luar biasa, padang rumput savana, air terjun, budaya, kuliner, dan masih banyak lagi yang bisa dinikmati wisatawan,” ujarnya.
Bupati menambahkan, saat ini pemerintah pusat mulai memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan pariwisata di Pulau Sumba.
“Pemerintah pusat melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno telah menunjukkan komitmennya untuk memaksimalkan potensi pariwisata Sumba Timur melalui kebijakan dan program Kemenparekraf kedepannya,” jelas Khristofel Praing.
Bupati menjelaskan bahwa dalam waktu dekat di Sumba Timur akan digelar Festival Jungga, yakni semacam gitar tradisional masyarakat asli Sumba yang diikuti ratusan orang. Selain itu, tambahnya, akan ada juga parade kuda Sumba.
“Parade kuda Sumba ini juga telah ditunjukkan saat kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Kami ingin menunjukkan bahwa Sumba itu identik dengan kuda, dan hal inilah yang patut ditonjolkan terus ke khalayak luas, khususnya pelancong,” tegas bupati Sumba Timur.
Di akhir keterangannya, bupati berharap dukungan publikasi melalui Antara Digital Media agar potensi pariwisata Sumba Timur bisa dikenal luas di dalam negeri dan mancanegara.