Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus memperkuat misi dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Sulawesi Utara.
"Setiap kita melakukan misi dagang antara provinsi dan provinsi, kita MoU, langsung kerja sama antar OPD dengan OPD, lalu Kadin dengan Kadin, Hipmi dengan Hipmi, Iwapi dengan Iwapi," sebut Khofifah di Manado, dalam keterangan Diskominfo Jatim, Kamis (25/8).
Langkah kerja sama Hipmi antarprovinsi, Iwapi antarprovinsi dan Kadin antarprovinsi, kata dia, mendapatkan lampu hijau dari pengurus pusat wadah tersebut.
"Indonesia saat ini memiliki 273 juta penduduk dan menjadi pasar yang luar biasa," katanya.
"Ayo kita cari apa keunggulan kompetitif dan apa keunggulan komperatif masing-masing daerah, ini akan sangat membantu kemungkinan memenej kekhawatiran inflasi yang diperkirakan bulan September dan Oktober naik. Apalagi kalau subsidi BBM dikurangi secara bertahap maka sektor perhubungan cukup mempengaruhi gerak inflasi," sambungnya.
Karena itu, menurut dia, misi dagang yang dilakukan ini sebetulnya akan membangun kanal-kanal yang bisa memberikan cukup banyak pintu-pintu pembuka kerja sama yang bisa mengendalikan inflasi semaksimal mungkin.
"Cabai rawit di Jatim cukup banyak, tapi di sini bukan cabai rawit jenis ini, ada jenis yang lain. Tapi mungkin di sini ada kebutuhan lain seperti daging atau telur ayam, ada kebutuhan besar arang batok kelapa yang di sini punya kekuatan cukup besar. Sangat banyak hal yang kita bisa bangun sinergi dalam misi dagang yang kita lakukan tiap bulan ini," katanya.
Ia menjelaskan, dua pekan sebelumnya perwakilan pedagang dan organisasi perangkat daerah (OPD) sudah ke Jatim, begitu pula perwakilan pedagang dan OPD Jatim sudah ke Sulut.
"Jadi sudah ada daftar apa kebutuhan strategis kedua provinsi ini, prosesnya sebetulnya panjang," sebutnya.
Pemerintah provinsi menggelar Forum Silaturahmi Gubernur Jawa Timur dengan masyarakat kelahiran Jawa Timur di Provinsi Sulut dalam rangka "gathering" penguatan pasar antardaerah.