Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, sebuah negara akan sulit mencapai perdamaian dan kemakmuran tanpa pertahanan yang kuat.
"Tidak ada negara di dunia yang berniat perang, tapi kenyataannya masih terjadi. Oleh sebab itu, pentingnya sektor pertahanan sebagai asuransi. Semua negara yang maju selalu investasi dalam pertahanan," tegas Prabowo, dalam konferensi pers penyelenggaraan Indo Defence 2022, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (27/10).
Prabowo menambahkan, pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara, Indo Defence 2022 yang digelar pada 2-5 November mendatang juga akan menjadi ajang 'unjuk gigi' perusahaan sektor pertahanan di dalam negeri.
"Indo Defence 2022 akan dihadiri 900 peserta dari 59 negara, namun kemungkinan bisa jadi 60, dan lebih dari 154 adalah perusahaan dalam negeri. Event ini juga akan diisi forum diskusi ilmiah tentang teknologi, teknik, taktik dan strategi pertahanan perang yang akan menghadirkan para pakar darat, udara, maritim. Selain itu akan dibahas juga mengenai konflik Rusia-Ukraina," jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha menegaskan, Indo Defence 2022 Expo & Forum merupakan salah satu pameran terbesar di dunia karena diikuti hampir seluruh pelaku industri serta negara produsen peralatan pertahanan terkemuka.
"Indo Defence 2022 diharapkan juga menjadi wadah penjajakan pasar dan potensi bisnis di antara para peserta," pungkasnya.