Batang - Tumpukan sampah yang kian menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randukuning Tegalsari menjadi permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan.
Berbagai upaya terus diintensifkan untuk mengurangi debit sampah yang datang tiap hari hingga 115 ton. Dikhawatirkan apabila tidak segera ditangani berdampak pada kapasitas ruang yang tidak mencukupi serta dampak kesehatan bagi lingkungan sekitar.
Kepala UPTD Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang Nur Handayanti mengatakan, sejak dibangun tahun 1995 kapasitas TPA Randukuning hanya 53 ribu m³. Kini tumpukan sampah sudah mencapai dua kali lipat dari daya tampung.
“Diperkirakan daya tampungnya cuma bisa bertahan sampai 6 bulan kedepan. Maka perlu ada pengurangan dari sumbernya,” katanya saat ditemui di TPA Randukuning, Tegalsari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (3/11).
Sementara itu, Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3, DLH Batang Teguh Santoso menerangkan, saat ini DLH sedang berupaya meminta dukungan kepada pemerintah pusat untuk memfasilitasi pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) baru, diimbangi dengan optimalisasi TPA Randukuning.
“Semoga di tahun 2024 hingga 2025 ada kejelasan anggaran dan realisasi dari pemerintah pusat, agar memfasilitasi seluruh pembangunan hingga tuntas. Termasuk pengolahan sampah di TPA Randukuning untuk meminimalisir pembuangan sampah secara terbuka,” pungkasnya.